Saturday 8 November 2014

Dari coba-coba berhujung serius

O2SC - Mau curhat tentang Linux. Ini awal dari perkenalanku bersama Linux khususnya apalagi kalu bukan Ubuntu. Ya, ini adalah pemngalaman yang sangat menyenangkan, dan Saya harap ini dapat memotifasi diriku untuk memperdalam Linux.

Sebelum Saya mengenal Linux Saya sangat suka akan hal-hal yang namanya membajak sebuah Sofware, dari mulai Operasi Systemnya (OS) hingga pernak-perniknya pun tak luput dari pembajakan. Awalnya saya merasa bangga akan hal yang saya lakukan, namun lambat laun Saya tersadar apa yang kulakukan adalah salah dan melanggar hukum. Dalam benaku berpikir "Kalau saja Saya yang membuat Sofware tersebut, pasti saya akan merasa marah bila Sofware yang Saya buat di bajak dan apa lagi jika pembajak itu menyebar luaskan hasil bajakannya secara luas". Dan anehnya fenomena ini sudah menjamur dan mendarah daging di kalang Newbie yang masih belajar menuju keberhasilannya. Bukankah ini sama saja kita menamkan modal yang buruk, coba kita bayangkan kalau saja kita yang membuat Sofware tersebut dan dibajak oleh orang. Apa yang akan Kita rasakan? Jengkel bukan! Marah! Kesal! Sadarkah akan semua itu?

Lah ko curhatnya malah kesitu sih, lanjut ke tema... Sampai mana tadi, ya sudah dari sini saja. Gara-gara kepengin di anggap keren dan terlihat sangar di laptopku yang sebenarnya ber-speak minim, akhirnya Saya mencoba men-dual boot-kan OS bajakan Saya dengan Ubuntu. Waktu itu Saya merasa senang karena tahap installisasi Ubntu berjalan lancar dan tanpa kendala. Walaupun demikian Saya masih senang dan menghabiskan banyak waktu dengan OS bajak Saya (bermain game, melakukan kegiatan online atau offline), Ubuntu hanya sebagai OS pelengkap saja.
Suatu ketika ada sebuah masalah dengan OS bajakan Saya, tiba-tiba OS bajakan saya mengalami eror dan tidak bisa dibuka.

Hal itu menyebabkan Saya terlalu sering menggunakan Ubuntu.
Ini lah awal mula dari keseriusan ku menggunakan Linux, Saya menemukan hal-hal baru di dalam Ubuntu yang tidak terdapat pada OS bajakan Saya. Akhirnya Saya mulai bermigrasi dari OS bajakan Saya ke Ubuntu, tapi tidak semulus apa yang kubayankan. Saya mulai merasa tidak nyaman karena kesulitan mencaripenganti sofware-sofware yang sama, cara mengistal sofware manual, hingga sering menemukan eror.

Masih dalam tahap pembuatan, catatan ini hanya sebagai sementara dan akan segera di refisi ulang secepatnya....